Illustrasi |
Saat ini kalimat “PAPUA
membutuhkan guru” sedang berkembang dan menjadi tranding topic. Kita dapat melihatnya di beberapa website komersial maupun pribadi atau
kita dapat mendengar dari perkataan orang yang memang peka terhadap masalah
yang terjadi di Papua saat ini khusunya problem di bidang pendidikan.
Terus
terang, saya merasa senang melihat dan mendengar beberapa orang dari kalangan
mahasiswa asli Papua membahas masalah kekurangan guru merupakan salah satu
masalah yang serius di Papua. Guru yang ideal adalah guru yang mempunyai gelar
dan memiliki kualitas dan kuantitas sebagai guru.
Tetapi
dengan melihat kondisi Papua saat ini saya mempunyai pemikiran tersendiri
mengenai pola pikir orang lain tentang yang menjadi guru harus bergelar S.Pd.
Saya berpikir bahwa tidak harus lulusan S.Pd tapi SE, SH, ST, S.Farm,
S.IP, S.Sos, S.S, S.Psik, SK, M. Kes, MM, MA, Dr, dr, Ir, Prof, Ex. Kuliah (pernah
kuliah), Ex. SMA (Pernah SMA), atau S yang lainya, jika kita merasa Papua dan
mengetahui bahwa Papua sangat membutuhkan guru, silahkan berkarya karena
menjadi guru tidak harus S.Pd.
Semua
orang yang punya keprihatinan dan mau bekerja dengan hati serta mau berkarya
dengan sungguh-sungguh dialah Guru sejati. Karena belum tentu orang yang
bergelar S.Pd akan mengajar dengan hati yang murni dan membangun.
Sekarang
tantangan bagi S.Pd adalah apakah sudah menjadi guru yang benar-benar guru
ataukah hanya sebatas gelar S.Pd saja. Metode mengajar yang tepat dan bekerja
dengan hati untuk membangun dialah yang berkualitas untuk menjadi guru sejati
khususnya di Papua. Anak-anak Papua tidak butuh banyak teori tapi sedikit teori
dan banyak praktek. Apa yang kamu punya berikanlah kepada mereka yang
membutuhkan.
Tidak
perlu banyak, karena sekecil apapun sumbangan kita itu sangat berarti bagi
mereka yang membutuhkan walaupun hanya mengajar baca, tulis, menghitung,
menyanyi, dan memberikan motivasi untuk berkembang dan mandiri.
Saya
tidak mengajak semua sarjana menjadi guru tapi harapanya ini bisa menjadi
refleksi kita bersama. Mari kita bersama bangun dan tingkatkan manusia Papua
yang lebih baik dengan cara kita jika memang kalimat “Papua membutuhkan guru”
juga menjadi keprihatinanmu.
Hmm…....cukup
berat sekali bagi saya untuk merefleksikan beban ini, tapi pasti kita
masing-masing memiliki jawaban terbaik. Salam juang__!!!
Oleh: Kodeboy’s (FrApex 26/08/14)
Posting Komentar